Halaman

Minggu, 02 Februari 2014

Persuasi


Persuasi adalah bentuk karangan yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk seseorang baik pembaca atau juga pendengar agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis.
Bentuk persuasi yang dikenal umum adalah propaganda yang dilakukan berbagai badan, lembaga, atau perorangan; iklan dalam surat kabar, kampanye, selebaran.
Persuasi menggunakan pendekatan emotif, yaitu pendekatan yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi pembaca. Di samping itu, karangan persuasi pun biasanya menggunakan pendekatan rasional, yakni dengan menyampaikan fakta-fakta untuk meyakinkan pembaca atau pendengar.
Ciri paragraf persuasi:
  1. Paragraf persuasi berusaha meyakinkan, mendorong, memengaruhi, dan membujuk seseorang atau pembaca
  2. Persuasi menggunakan fakta dan bukti untuk meyakinkan dan memengaruhi pembaca.
  3. Persuasi menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti kepada pembaca.
  4. Paragraf persuasi berusaha membuat pembaca tergerak untuk melakukan yang dikehendaki penulis.
Paragraf persuasi pada dasarnya merupakan kelanjutan atau pengembangan dari paragraf argumentasi. Adapun bagian-bagian persuasi adalah sebagai berikut.
  1. Bagian awal memaparkan gagasan tertentu
  2. Diikuti dengan memberikan alasan, bukti, atau contoh untuk meyakinkan dan memengaruhi pembaca.
  3. Ditutup dengan ajakan, bujukan, rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca.
Perbedaan argumentasi dengan persuasi

argumentasi persuasi
tujuan untuk mencapai suatu kesimpulan untuk mencapai persetujuan atau kesesuaian penulis dengan pembaca sehingga pembaca menerima keinginan penulis
sasaran proses berpikir kebenaran mengenai subjek yang dibicarakan pembaca atau pendengar
banyaknya fakta semakin banyak fakta yang digunakan semakin kuat kebenaran yang dipertahankan fakta seperlunya saja
penggunaan bahasa bersifat lugas atau apa adanya, sehingga terasa kaku luwes dan menarik karena memang digunakan untuk membujuk
sasaran logika pembaca emosi/perasaan pembaca
fokus garapan benar-salahnya gagasan atau pendapat menggarap pembaca agar mau mengikuti kehendak penulis

Contoh paragraf persuasi
Masalah sampah di DKI Jakarta adalah masalah yang sangat rumit, terutama menyangkut tempat pembuangan akhir (TPA). Dengan jumlah penduduk 10 juta jiwa dan rata-rata setiap jiwa menyumbang produksi sampah 2,92 meter kubik setiap harinya maka total produksi sampah 26.000 meter kubik per hari. Tumpukan sampah sebanyak itu sulit kita bayangkan. Membuang sampah ke provinsi tetangga sulit karena terganjal kesepakatan dengan Pemda setempat. Belum lagi tentangan dari warga sekitar TPA. Siapa yang ikhlas jika kampungnya dijadikan bak sampah warga daerah lain? Untuk mengatasi hal itu, kita perlu mengubah TPA (tempat pembuangan akhir) menjadi TPA (tempat pengolahan akhir). Artinya, sampah tidak hanya dibuang, tetapi diolah menjadi barang yang lebih bermanfaat, misalnya kompos.Dengan cara ini, semua orang dapat menerima karena tidak ada pihak yang dirugikan.
Dalam contoh di atas terlihat bahwa bagian awal paragraf itu merupakan argumentasi, sedangkan bagian akhirnya termasuk persuasi. Paragraf persuasi tidak dapat dipisahkan dengan paragraf argumentasi. Sebab, pembaca tidak akan mudah dipengaruhi atau diajak jika belum yakin. Untuk meyakinkan diperlukan argumentasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar