Persuasi adalah bentuk karangan yang
bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk seseorang baik pembaca atau juga
pendengar agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis.
Bentuk persuasi yang dikenal umum adalah
propaganda yang dilakukan berbagai badan, lembaga, atau perorangan;
iklan dalam surat kabar, kampanye, selebaran.
Persuasi menggunakan pendekatan emotif,
yaitu pendekatan yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi
pembaca. Di samping itu, karangan persuasi pun biasanya menggunakan
pendekatan rasional, yakni dengan menyampaikan fakta-fakta untuk
meyakinkan pembaca atau pendengar.
Ciri paragraf persuasi:
- Paragraf persuasi berusaha meyakinkan, mendorong, memengaruhi, dan membujuk seseorang atau pembaca
- Persuasi menggunakan fakta dan bukti untuk meyakinkan dan memengaruhi pembaca.
- Persuasi menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti kepada pembaca.
- Paragraf persuasi berusaha membuat pembaca tergerak untuk melakukan yang dikehendaki penulis.
Paragraf persuasi pada dasarnya merupakan
kelanjutan atau pengembangan dari paragraf argumentasi. Adapun
bagian-bagian persuasi adalah sebagai berikut.
- Bagian awal memaparkan gagasan tertentu
- Diikuti dengan memberikan alasan, bukti, atau contoh untuk meyakinkan dan memengaruhi pembaca.
- Ditutup dengan ajakan, bujukan, rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca.
Perbedaan argumentasi dengan persuasi
argumentasi | persuasi | |
tujuan | untuk mencapai suatu kesimpulan | untuk mencapai persetujuan atau kesesuaian penulis dengan pembaca sehingga pembaca menerima keinginan penulis |
sasaran proses berpikir | kebenaran mengenai subjek yang dibicarakan | pembaca atau pendengar |
banyaknya fakta | semakin banyak fakta yang digunakan semakin kuat kebenaran yang dipertahankan | fakta seperlunya saja |
penggunaan bahasa | bersifat lugas atau apa adanya, sehingga terasa kaku | luwes dan menarik karena memang digunakan untuk membujuk |
sasaran | logika pembaca | emosi/perasaan pembaca |
fokus garapan | benar-salahnya gagasan atau pendapat | menggarap pembaca agar mau mengikuti kehendak penulis |
Contoh paragraf persuasi
Masalah sampah di DKI Jakarta adalah
masalah yang sangat rumit, terutama menyangkut tempat pembuangan akhir
(TPA). Dengan jumlah penduduk 10 juta jiwa dan rata-rata setiap jiwa
menyumbang produksi sampah 2,92 meter kubik setiap harinya maka total
produksi sampah 26.000 meter kubik per hari. Tumpukan sampah sebanyak
itu sulit kita bayangkan. Membuang sampah ke provinsi tetangga sulit
karena terganjal kesepakatan dengan Pemda setempat. Belum lagi tentangan
dari warga sekitar TPA. Siapa yang ikhlas jika kampungnya dijadikan bak
sampah warga daerah lain? Untuk mengatasi hal itu, kita perlu mengubah
TPA (tempat pembuangan akhir) menjadi TPA (tempat pengolahan akhir).
Artinya, sampah tidak hanya dibuang, tetapi diolah menjadi barang yang
lebih bermanfaat, misalnya kompos.Dengan cara ini, semua orang dapat
menerima karena tidak ada pihak yang dirugikan.
Dalam contoh di atas terlihat bahwa
bagian awal paragraf itu merupakan argumentasi, sedangkan bagian
akhirnya termasuk persuasi. Paragraf persuasi tidak dapat dipisahkan
dengan paragraf argumentasi. Sebab, pembaca tidak akan mudah dipengaruhi
atau diajak jika belum yakin. Untuk meyakinkan diperlukan argumentasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar