Halaman

Minggu, 02 Februari 2014

Menulis Puisi

A.  Pendahuluan
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa yang padat, indah, dan kaya makna. Artinya ia dibentuk oleh kata-kata yang benar-benar terpilih, terseleksi, atau melalui sensor yang ketat. Puisi merupakan hasil ungkapan perasaan penyair yang dituangkan melalui kata-kata/bahasa yang sengaja dipilih penyair untuk mewakili perasaannya. Menurut Riffaterre (Pradopo, 1987: 12-13) puisi itu menyatakan sesuatu secara tak langsung, yaitu mengatakan sesuatu hal dengan arti yang lain. Dari pengertian di atas, layaklah kalau pembaca sering mengalami kesulitan ketika berhadapan dengan sebuah puisi. Sebab puisi adalah dunia kata-kata yang karakternya berbeda dibandingkan dengan karakter kata dalam tulisan-tulisan yang lain.

Puisi memiliki ciri-ciri, antara lain:
  • Puisi berisikan ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berdasarkan pengalaman dan bersifat imajinatif.
  • Dalam puisi terdapat pemadatan segala unsur kekuatan bahasa.
  • Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, diperbagus, dan diatur sebaik-baiknya dengan memperhatikan irama dan bunyi.
  • Bahasa yang digunakan bersifat konotatif.
  • Puisi dibangun oleh struktur fisik (tipografi, diksi, majas, rima, dan irama) serta struktur batin (tema, amanat, perasaan, nada, dan suasana)
Walaupun bukan penyair profesional, sebenarnya hampir setiap orang dari kita pernah menciptakan puisi. Pada saat-saat tertentu, misalnya ketika sedang bahagia, sedih atau pada saat-saat jatuh cinta, banyak dari kita yang tiba-tiba menjadi penyair. Pada saat-saat seperti itu kita akan merekam dan mengekspresikan perasaan dan pengalaman kita dalam sebuah puisi. Dengan demikian, setiap orang dapat dikatakan memiliki potensi untuk menjadi penulis puisi.

Manfaat menulis puisi, antara lain:
  • Sebagai alat pengungkapan diri,
  • Sebagai alat untuk memahami secara lebih jelas dan mendalam ide-ide yang ditulisnya,
  • Sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran diri terhadap lingkungan,
  • Sebagai alat untuk melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan bersastra,
  • Sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan menggunakan bahasa sebagai media komunikasi,
  • Meningkatkan inisiatif penulis
Modul ini akan membahas masalah yang berkaitan dengan penulisan puisi yang akan membantu Anda dalam belajar menulis puisi. Setelah mempelajari dan memahami modul ini, Anda diharapkan memiliki keterampilan untuk menulis puisi. Penguasaan materi penulisan puisi berkaitan erat dengan praktik menulis puisi, maka semakin banyak Anda berlatih menulis puisi semakin terkuasai materi tersebut.

B. Unsur-unsur Puisi
Menurut Herman J. Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi (1995), secara garis besar, unsur/struktur puisi terbagi dalam dua macam, yaitu struktur fisik dan struktur batin.
  • Struktur Fisik, yaitu unsur-unsur yang langsung tampak pada fisik puisi, yang meliputi:
1. Diksi (pilihan kata). 
 Dalam menulis puisi, penyair harus cermat dalam memilih dan mempertimbangkan kata-kata yang akan dipakainya dalam puisi agar mampu mewakili suasana, perasaan, serta keindahan puisinya.

2. Majas yaitu gaya bahasa. 
Dalam menyampaikan ide dalam puisinya sering kali pengarang menggunakan kiasan, yakni tidak secara langsung mengungkapkan makna.

3. Rima/ritme yaitu pungulangan bunyi pada puisi yang berfungsi untuk musikalitas atau orkestrasi yang dapat mendukung makna puisi.

4. Tipografi yaitu tata wajah atau tata letak kata-kata, baris-baris, serta bait-bait dalam sebuah puisi. Tipografi dipandang penting agar tidak menggeser makna dari kata-kata dalam puisi. Hal ini sangat jelas pada puisi kontemporer

5. Citraan atau pengimajian. 
Untuk memancing imajinasi pembaca maka penyair sering menggunakan kata atau susunan kata yang mengungkapkan pengalaman imajinasi.
  • Struktur Batin, yaitu unsur-unsur yang tidak langsung tampak pada fisik puisi, artinya harus digali dari fisik puisi tersebut. Struktur batin meliputi:
1. Tema, yaitu ide atau gagasan dasar atau pokok persoalan yang terdapat dalam sebuah puisi. Tema tersirat dalam keseluruhan isi puisi.

2. Amanat, yaitu pesan yang ingin desampaikan penyair melalui sebuah puisi. Pesan-pesan tersebut biasanya dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi.

3. Perasaan, yaitu hal yang diekspresikan penyair dalam puisinya tersebut, mengingat bahwa puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekpresi perasaan penyair.

4. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembaca melalui sebuah puisi. Nada ini bisa menyindir, menggurui, menasihati, atau hanya bercerita, dan sebagainya.

5. Suasana, yaitu keadan jiwa pembaca setelah membaca puisi atau akibat psikologis yang dialami oleh pembaca. Misalnya sedih, terharu, gembira, dan sebagainya.

C. Langkah-langkah Penulisan Puisi

1. Menentukan tema
Penentuan/pencarian ide untuk menulis sebuah puisi merupakan tahap persiapan dan usaha. Ketika hati seseorang tergerak untuk menulis puisi maka ia harus berusaha mencari ide yang akan dituangkan dalam puisinya. Yang namanya ide selalu datang dengan tiba-tiba. Ide ini dapat berkaitan dengan masalah sosial, keagamaan, kesedihan, dan lain-lain. Bagi orang yang sudah terbiasa menulis puisi, ide yang akan ditulis dalam puisi biasanya muncul secara tiba-tiba ketika melihat atau mengamati lingkungan sekitarnya. Ide puisi dapat juga dicari secara sengaja dari lingkungan sekitar kita, terutama bagi mereka yang baru berlatih. Informasi dan pengalamanpun harus dikumpulkan untuk menguatkan ide yang ditemukan.

2. Mengendapkan dan mengolah ide serta mengumpulkan materi (kata, kelompok kata, pengalaman) untuk mendukung tema.
Setelah ide diperoleh, penulis harus berjuang untuk mewujudkannya dalam bentuk puisi. Pada tahap ini, penulis memerlukan perenungan untuk mengolah dan memperkaya ide yang didapat dengan pengalaman batin. Misalnya, untuk menulis puisi anak penjual koran, Anda dapat merenung bagaimana jika Anda yang menjadi penjual koran itu.

3. Mengembangkan ide/tema menjadi sebuah puisi
Untuk mewujudkan ide menjadi sebuah puisi dibutuhkan keterampilan berbahasa karena bahasalah yang Anda gunakan sebagai media ekspresi. Anda harus bergelut dan bergulat dengan kata-kata. Kreativitas Anda untuk memilih diksi dan majas ditantang pada tahap ini. Anda harus mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk mengekspresikan puisi Anda. Keindahan puisi Anda dapat terlihat dari tepat tidaknya Anda memilih, menjalin, dan menggunakan kata-kata pada tempatnya yang wajar. Semakin sering Anda menulis puisi, Anda akan semakin terampil mengekspresikan puisi dalam bahasa yang indah (estetis).

Contoh pilihan kata dan majas:
a. pita hitam (belasungkawa)
b. dewi malam (bulan)
c. aku ini binatang jalang (orang yang bebas, tidak mau terikat)
d. mau hidup seribu tahun lagi (tak ingin mati)
  • Perhatikan larik-larik puisi berikut:
kuingat pertemuan kita
pada sore yang hujan itu
aku masih setia menunggu,
namun, kapan kau akan
menjemputku
  • Bandingkan dengan larik-larik berikut.
kukenangkan pertemuan kita
pada hujan senja temaram
masihkah,
kaubiarkan aku berdiri usang
terbenam di rawa-rawa penantian
Dari kedua contoh di atas, tampak menggambarkan suatu hal yang sebetulnya sama. Namun, Anda tentu dapat merasakan bahwa contoh yang kedua terasa lebih kuat maknanya. Hal itu karena didukung oleh pilihan kata yang cermat oleh penyair.

4. Mengevaluasi hasil tulisan
Setelah Anda selesai menulis puisi, Anda dapat melakukan penilaian secara kritis terhadap puisi yang telah Anda buat. Bila perlu, puisi tersebut dapat dimodifikasi, direvisi, ditambah, atau dihilangkan bagian-bagian yang tidak sesuai. Evaluasi juga dapat dilakukan dengan membandingkan puisi Anda dengan puisi orang lain. Selain itu juga mendiskusikan puisi Anda dengan orang lain untuk mendapatkan masukan bagi penyempurnaan karya tersebut.
Membaca langkah-langkah penulisan puisi di atas, tampaknya bukan hal sulit untuk menulis sebuah puisi. Oleh karena itu, Anda harus segera mencoba menulis puisi. Jangan ragu untuk memulai. Yang penting sebagai penulis pemula Anda dapat membangun sebuah makna yang utuh dalam puisi yang Anda buat, walau di sana sini ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Selamat mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar