Halaman

Selasa, 03 April 2012

Klausa


Klausa dalam tata bahasa, adalah sekumpulan kata yang terdiri dari subjek dan predikat walau dalam beberapa bahasa dan beberapa jenis klausa, subjek dari klausa mungkin tidak tampak secara eksplisit dan hal ini khususnya umum dalam Bahasa bersubyek nol. Sebuah kalimat paling sederhana terdiri dari satu klausa sedangkan kalimat yang lebih rumit dapat terdiri dari beberapa klausa dan satu klausa dapat juga terdiri dari beberapa klausa.
Klausa sering kali di kontraskan dengan frasa. Sebuah kumpulan kata dikatakan sebagai klausa apabila ia mempunyai Kata kerja finit dan subyeknya sementara sebuah frasa berisi kata kerja finit namun tanpa subyeknya Frasa kata kerja, atau tidak berisi kata kerja. Sebagai contoh kalimat "Aku tidak tahu kalau kau membuat lukisan itu", "kau membuat lukisan itu" adalah klausa dan sebuah kalimat benuh sedangkan "lukisan itu" dan "membuat lukisan itu" adalah sebuah frasa. Ahli Bahasa masa kini tidak membuat perbedaan seperti itu, mereka menerima ide akan klausa non-finit, klausa yang di atur disekitar kata kerja non-finit.

Klausa dependen dan independen
Klausa umumnya di bagi menjadi klausa dependen dan klausa independen. Sebuah klausa independen dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat sedangkan klausa dependen harus terhubung dengan klausa lainnya. Klausa independen dapat berupa anak kalimat atau kalimat yang setara dengan klausa yang lainnya.

Jenis Klausa
Klausa memiliki jenis yang sangat banyak. Penggolongan jenis klausa ini didasarkan pada dua aspek yaitu berdasarkan struktur dan berdasarkan katagori segmental yang menjadi predikatnya.

1. Berdasarkan Struktur
Berdasarkan strukturnya, Klausa dibedakan menjadi dua macam yaitu klausa bebas dan klausa terikat.
Klausa bebas adalah klausa yang memiliki unsur-unsur lengkap, dengan sekurang-kurangnya tersusun atas subjek dan predikat. Klausa ini berpotensi menjadi kalimat mayor.
Contoh : Nenek sedang makan

Berbeda dengan klausa bebas, klausa terikat didefinisikan sebagai klausa yang memiliki struktur tidak lengkap. Bisa hanya terdiri atas subjek saja, objek saja, atau keterangan saja. klausa jenis ini tidak berpotensi menjadi kalimat mayor.
Contoh :
Klausa “membaca komik”
Klausa “kalau diizinkan oleh ibu”
Klausa membaca komik merupakan klausa terikat sebagai jawaban dari sebuah pertanyaan. Klausa kalau diizikan oleh ibu merupakan klausa yang terdapat dalam kalimat majemuk yaitu “Saya akan ikut kalau diizinkan oleh ibu”.

2. Berdasarkan Katagori Unsur Segmental Predikat
jenis klausa berdasarkan katagori ini dibedakan menjadi klausa verbal, klausa nominal, klausa adjectival, klausa adverbial, dan klausa preposisional.
 
a. Klausa nominal ialah klausa yang P-nya terdiri atas kata atau frasa golongan nomina.
Contoh : Dia seorang guru

b. Klausa verbal yaitu klausa yang predikatnya berkatagori verba. Ada empat macam klausa verba, yaitu klausa transitif, klausa intransitif, klausa refleksif (kata kerja yang menyatakan 'perbuatan' yang mengenai 'pelaku' perbuatan itu sendiri), dan klausa resiprokal (kata kerja yang menyatakan ’kesalingan’).
Contoh :
Saya membeli buku (klausa transitif)
Saya menangis kemarin (klausa intransitif)
Saya sedang berdandan (klausa refleksif)
Saya bertengkar dengan Ani kemarin (klausa resiprokal)

c. Klausa adverbial yaitu klausa yang predikatnya berupa adverbial.
contoh : bandelnya teramat sangat (adverb)

d. Klausa preposisional adalah klausa yang predikatnya berupa kata/ frasa yang berkategori preposisi.
Contoh : Saya di rumah, Ayah ke pasar

e. Klausa bilangan atau klausa numeral ialah klausa yang P-nya terdiri atas kata atau frasa golongan bilangan.
Contoh : Anaknya dua belas orang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar